<!--[if gte mso 9]><xml>
"Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa diwaktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan" 1 Timotius 4:1
Akhir-akhir ini banyak bermunculan ajaran-ajaran sesat yang dibungkus begitu rapi sampai-sampai banyak orang yang tidak tahu kalau mereka sedang diperdayai, semisal Hypergrace dan sebagainya. Yang jelas, ajaran sesat adalah ajaran yang berlawanan dengan firman Tuhan dan tidak sesuai dengan Injil. Ajaran sesat ini dikerjakan oleh orang-orang yang berada di bawah kendali roh-roh penyesat atau Iblis. Misi mereka adalah menjerat orang-orang yang lemah imannya untuk dijadikan penganutnya.
Sebagai orang percaya kita tidak perlu terkejut atau takut karena Alkitab sudah lebih dulu menyatakan bahwa di hari-hari menjelang kedatangan Tuhan yang keduakalinya akan ada banyak ajaran-ajaran sesat. Tertulis: "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?" (Matius 7:15-16). Jadi Tuhan sudah tahu apa yang akan terjadi kelak, karena Dia adalah Mahatahu.
Pertanyaannya: bagaimana supaya kita tetap kuat mengiring Tuhan dan tidak dapat disesatkan oleh mereka? Ingat! Setiap manusia diciptakan dengan kehendak bebas (free will). Kita punya hak memilih sebagaimana bangsa Israel di perhadapkan dengan pilihan: memilih beribadah kepada Tuhan atau allah lain. Tapi Yosua dengan tegas berkata, "...aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan!" (Yosua 24:15b). Ketika orang membuka diri untuk ajaran-ajaran sesat, roh-roh penyesat akan bekerja dalam dirinya. Berhati-hatilah, jangan sampai kita lengah dan terpedaya! "...jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah." (1 Timotius 4:7).
Kita harus meningkatkan ibadah kita dan tidak menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah yang ada supaya 'telinga rohani' kita semakin peka dengan ajaran-ajaran yang sehat. Semakin banyak kita belajar dan merenungkan firman Tuhan, pancaindera kita pun akan semakin terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.